Wednesday, January 25, 2012

My CV & Portfolio


Curriculum Vitae


Name: Anik Soemarni
Gender: Female
Address: Jl. Mr. Assaad No. 10 Padang Panjang – West Sumatera
Email: anick2312@yahoo.com, anick2312@gmail.com
Phone: +62 81267789693


Education
Bachelor Degree: English Letters (2002)

Working Experience
1999-now: Freelance Translator
2002-2005: Secretary at Coal Mining Technology Enhancement Project for JICA
2002-2003: Private teacher for English and Computer


Translation Project




  •    Empowerment Takes More Than a Minute by Ken Blanchard - MIC Publishing 
  •    Atilla by John Man by Pustaka Alvabet, Jakarta 
  • A History of  Mistresses by Elizabeth Abbot by Pustaka Alvabet, Jakarta 
  • BUDDHA (EN-IN) by Karen Armstrong, published by Beranda Publishing, Jogjakarta
  •   Jerusalem, One City Three Faiths (EN-IN) by Karen Armstrong, published by Beranda Publishing, Jogjakarta
  •   Suppressed Inventions & Other Discoveries (EN-IN) By Jonathan Eisen, published by Ufuk Press, Jakarta
  •   Replay (EN-IN) by Ken Grimwood, published by Ufuk Press, Jakarta
  •   The Power of Attitude (EN-IN) by Mac Anderson, published by Ufuk Press, Jakarta
  •   Love in ā Torn Land (EN-IN) by Jean Sasson, published by Ufuk Press, Jakarta
  •   Susuk (EN-IN) by Amir Hafizi, published by Ufuk Press, Jakarta
  •   I Feel Bad About My Neck (EN-IN) by Norah Ephron published by Dastan Books, Jakarta
  •   Deadly Triangle (EN-IN) by Lewis Perdue, published by Dastan Books, Jakarta
  •   Female Undercover (EN-IN), by Norah Vincent, published by Dastan Books, Jakarta
  •   James Yee: For God and Country (The Untold Stories) by James Yee, published by Dastan Books
·       Kontribusi Bangsa Arab Terhadap Perkembangan Musik Barat
·       Pengaruh Psikologi terhadap Daya Nalar Mahasiswa

Articles
·      Six of Seven Mining Companies Prohibited to Open Mine in Protected Forest
·      Department of Energy and Mineral Resources go to Field Study in Vietnam
·      Kota Baru, Menace the Environment
·      Reclamation, New Disaster in Tangerang
·      DIII Program Preparation
·      Foreign Company, Interested with BDTBT
·      JICA Japan Team Observes JICA Grant Project in Sawahlunto
·      Working Plan of Office Surface Mining (OSM) 2004
·      Impossible to Stop Illegal Mines (Ministry of EMR)
·      Sawahlunto Major Over-Helmed

Reports
·      Electric and Machinery Team Report, Visit Sigura-gura Power Plan
·      Processing Liquid, Poisonous and Dangerous Material Waste 1
·      Processing Liquid, Poisonous and Dangerous Material Waste 2
·      Processing Liquid, Poisonous and Dangerous Material Waste 3
·      Measurement Tech. and Analysis Training on Ambient Air Pollution
·      Measurement Tech. and Analysis Training on Pollution of Air Emission
·      Technical Exchange to Vietnam            
·      OJT to Kitadin Embalut
·      Report to the 5th Joint Coordinating Committee Meeting on Coal Mining Technology Enhancement Project

Presentation
·      APBeauty Presentation-Core

Websites
·      www.Em2you.com
·      www. TNI.org






Sunday, November 13, 2011

Review: Oidipus Sang Raja

Penulis         : Sophokles
Penerjemah : Rendra
Penerbit       : Pustaka Jaya
Terbit           : 2009
Tebal            : 146 hlm


Buku drama? Oh tidak…langsung itu reaksi  yang keluar saat sekilas melihat isi buku ini. Tapi setelah membaca lembar pertama, lalu lembar kedua…eh kok akunya yang malah nggak bisa berhenti. Konfliknya seru, itu yang jadi alasan utama.

Oidipus Sang Raja, adalah sebuah drama berbentuk ode tentang bergenre Tragedi Yunani Kuno. Oidupus Raja Negeri Thebes adalah seorang pemimpin yang pandai, bertanggung jawab dan memperhatikan keberadaan rakyatnya. Menemui rakyatnya yang datang mengadu karena bencana tidak berkesudahan yang melanda negeri mereka, Oidupus menjawah kesah mereka dan berusaha mencarikan jalan keluar. Oidipus pernah memecahkan teka-teki Sphinx sehingga bisa menyelamatkan negara mereka, sehingga ia sekarang Raja Thebes, yang memerintah bersama sang permaisuri, Jocasta . Dan sang pendeta yang mewakili rakyat mengingatkan, sehendaknya begitulah pula ia dapat menyelamatkan negeri ini untuk kedua kalinya.


Oidipus pun mulai merunu kejadian mencari sebab musabab bencana yang menimpa negerinya.

"Baiklah! Akan kukejar jejaknya
dari mula pertama.
Akan kulunasi keadilan demi Dewa,
demi rakyat dan demi yang wafat.
Akan kaulihat aku memburu sang durjana
demi Apollo dan demi Thebes negeri kita."


Iapun mengutus Creon, adik iparnya untuk bertanya pada Dewa Apollo, dan akhirnya jawabanpun didapat: semua malapetaka terjadi akibat pembunuhan Laius, Raja Thebes terdahulu, yang belum terungkap  yang menurut kabar dibunuh oleh sekawanan penyamun. Maka Oidipus pun, di depan seluruh rakyat bersumpah akan menemukan pembunuhnya dan menghukum dengan mengasingkannya dari Thebes.

Penyelidikan dilakukan, didatangkanlah seorang Pendeta agung bernama Teirisias yang diduga mengetahui rahasia ini. Karena berbahayanya fakta yang ia ketahui, Teirisias menolak membeberkan jati diri sang pembunuh, namun karena sang raja mendesak, akhirnya ia mengatakan bahwa sang pembawa bencana atau pembunuh itu tidak lain adalah Oidipus sendiri. Marah meraja dan iapun menuduh sang pendeta bersekongkol dengan Creon untuk menggulingkan tahtanya.

Jocasta sang permaisuri yang dahulunya adalah istri Raja Thebes yang terbunuh ikut angkat bicara. Ia pun menenangkan Oidipus dan memberikan serentetan fakta. Bahwa dahulu suaminya mendengarkan Apollo bersabda bahwa ia akan dibunuh oleh puteranya sendiri. Namun menurut keterangan ia malah dibunuh oleh sekawanan penyamun. Lagipula puteranya mereka saat berumur tiga hari sudah dibuang ke hutan dengan dipaku kedua kakinya, jadi tidak mungkin Oidupuslah pembunuhnya.

Namun Oidipus tidak serta merta senang, ia justru menceritakan kisah pribadinya. Ia yang dulunya adalah putera mahkota kerajaan Corintha, seorang pemabuk mengejeknya mengatakan bahwa ia bukan putera raja, dan iapun melarikan diri.
Ia bertanya pada Apollpo dan justru mendapatkan nujuman bahwa ia akan membunuh ayahnya dan mengawini ibu kandungnya. Maka dari itulah ia semakin tidak ingin kembali ke Corintha. Dan malangnya saat berada di desa Pochis, persimpangan jalan menuju Delphi ia membunuh seorang laki-laki tua yang menaiki kereta yang menghadangnya.

Dan jika ia bukanlah putera kerajaan Corintha, maka ia putera siapa? Siapa ayah dan ibunya? Lalu siapa pembunuh Raja Thebes terdahulu, sekawanan penyamun atau dirinya?

Saksi kunci dihadirkan, dia adalah seorang gembala yang akhirnya mengungkap semuanya. Tragedi yang tidak terperikan, bahwa semua tuduhan itu adalah benar, bahwa ia, Oidipus Sang Raja telah membunuh ayah kandungnya, mengawini ibu kandungnya dan mendapatkan keturunan darinya.

Kini tak ada duka melebihi dukamu.
Tanpa ampun derita melanda dirimu,
Mengkhianati bahagiamu yang dulu.
O. Oidipus, alangkah malangnya sejarahmu!
Ayah dan anak satu perahu.
Ayah dan anak menancap bajak di sawah satu.
Wahai kenapa sawahnya diam saja?



Kesedihan, tragedi, menimpa, tapi Oidipus tidak melupakan sumpah yang justru 
harus ia. Ia menusuk kedua matanya hingga buta, dan meminta dirinya dibuang dari istana. Lalu bagaimana nasib istri yang juga sekaligus ibu kandungnya. Juga bagaimana nasib kedua anak perempuannya?


Tidak disangka, drama ini bisa membuat aku justru ketagihan dan tidak berhenti melahap lembar demi lembarnya. Apalagi puisi yang diterjemahkan sangat enak dibaca, rima yang terjaga, sehingga artinya tetap sampai dan keindahannya tetap elok terjaga. Salut untuk almarhum Rendra.

 

Sophokles (497/496/495 SM  406/205 SM) adalah seorang penulis Yunani Kuno yang telah menulis sebanyak 123 drama. Hanya 7 dramanya yang selamat dengan utuh. Sophokles adalah penulis kisahtragedi terbesar kedua dari 3 orang dalam kategori tersebut di Yunani Kuno, lainnya adalah Aeskhilusdan Euripides.

Oidipus Sang Raja (Yunani kuno: Οδίπους Τύραννος Oidipous Tyrannos), juga dikenal dengan judul Latinnya, Oedipus Rex, adalah drama tragedi Athena gubahan Sofokles. Drama ini pertama kali dipentaskan pada tahun 429 SM.[1] Dari tiga drama Thebes yang dibuat oleh Sofokles, drama ini adalah drama kedua yang dia buat, namun secara kronologis, drama ini adalah cerita pertama, diikuti oleh Oidipus di Kolonos dan Antigone. Selama berabad-abad, drama ini oleh banyak orang dianggap sebagai salah satu drama tragedi Yunani terbaik

Penting:
Review ini dibuat atas inisitaif rekan-rekan BBI untuk SavePustakaJaya yang berada diambang kebangkrutan. Pustaka Jaya banyak menerbitkan buku-buku klasik dari penulis dunia seperti Fyodor Dostoyevsky, Leo Tolstoy, Mark Twain, Ivan Turgenev dll. Yuk beli dan baca buku Pustaka Jaya sehingga karya-karya sastrawan besar dunia tetap bisa kita nikmati bersama. @nick.

Monday, October 31, 2011




SWEET MISFORTUNE
Judul Indonesia  :    Cinta dalam Kue Ke(tidak)beruntungan 
Penulis                  :    Kevin Alan Milne
Penerjemah         :    Harisa Permatasari
Penerbit                :    Qanita
Cetakan                :    I, Juli 2011
Tebal                     :    456 hal


Some people are lucky in love...you aren’t one of them

Ketika memutuskan membaca Sweet Misfortune, saya berharap akan menemukan taburan pelajaran hidup seperti saat menikmakti buku Alan Milne sebelumnya yang berjudul The Nine Lessons. Membuka halaman pertama saya tersenyum mendapati kutipan di atas, “Some people are lucky in love, you aren’t one of them” dan spontan saya menjawab dalam hati, “Yes, you right,” dan membuat semakin bersemangat menapaki lembar demi lembar halamannya.

Mengikuti tokoh Sophie Jones, seorang perempuan yang sudah tidak lagi mengenal kata bahagia akibat berbagai peristiwa menyangkut hati yang ia lalui, mulai dari kehilangan orangtua pada ulang tahunnya yang kesembilan hingga dicampakkan oleh tunangannya. No more happiness, begitulah kira-kira, yang akhirnya membuat Sophie menjadi pribadi yang pesimis. Kepesimisannya ditumpahkan carikan-carikan kertas kue ke-tidak-beruntungan atau misfortune cookies yang (lazimnya ada di restoran Cina) yang dijual di toko cokelat miliknya, dan ternyata laku keras!

Awalnya saya tidak suka dengan tokoh Sophie yang pesimis, memandang kehidupan di balik tirai kesedihan. Namun ketika mencermati kisah hidup dan carikan-carikan kertas pada misfortune cookies yang merupakan luapan kesedihannya itulah yang membuat saya jusru mulai suka dengan sosok ini. Dan ternyata dia tidak seperti yang saya kira  :)

Garrett Black, bekas tunangan yang mencampakkannya begitu saja dan punya andil dalam semua penderitaan hidup Sophie, tiba-tiba muncul dan memohon untuk kembali padanya. Bisa ditebak, Sophie menolak mentah-mentah. Namun Garrett terus memohon sehingga akhirnya membuat Sophie mengajukan tantangan bahwa laki-laki itu harus membuktikan bahwa kebahagiaan sejati memang ada. Aneh?

“Dicari: Kebahagiaan. Hanya kebahagiaan yang bertahan lama. Bukan yang hanya bertahan sementara,” adalah penggalan iklan yang dipasang yang sedikit membuat saya tersenyum. Sosok laki-laki yang sangat disukai perempuan dan tidak butuh waktu lama untuk menyukai pria yang kembali kehidupan Sophie ini. Sikap dan perbuatan yang ia lakukan untuk menyakinkan Sophie bahwa kebahagian dalam hidup memang benar ada itulah yang membuat saya menyukai sosok ini, disamping untai kata-kata romantis yang bikin sebagian perempuan terbang (dan itu bukan saya pastinya). Sosok yang begitu spesial dan tidak tergantikan, sampai dalam buku ini Sophie berucap "...Lelaki sepertimu hanya datang satu kali saat bulan berwarna biru" (h.164) Bener khan. J

Novel bergenre romantic yang jadi pilihan bacaan saya kali ini…benar-benar membuat saya sering menganggukkan kepala Nyonya  said to my self, “bener juga ya,” sembari tersenyum dan bahkan terharu dan menangis saat membaca surat-surat yang ada dalam buku ini. Lebay…nggak juga ah, hanya saja ada bagian-bagian yang pass banget dengan kondisi kehidupan pribadi saat ini hehehe.

  Awalnya agak curiga juga dengan buku ini, jangan-jangan seperti chicken soup atau malah kata-katanya terlaluberbunga-bunga mengingat genrenya, atau kisah cinta yang bertele-tele… dan ternyata tidak saudara-saudara (kok jadi iklan ya). Buku ini cocok buat yang sedang galau..bingung dengan kisah cintanya, dan mereka yang suka Bahasanya yang ringan namun sarat dengan pesan-pesan kehidupan adalah salah satu nilai plusnya, dan realistis.
Kevin A. Milne memang piawai memasukkan pelajaran-pelajaran hidup dalam potongan-potongan tulisannya, dan justru itulah yang menjadikan buku ini lebih dari sekedar novel, 4 bintang buat buku ini. @nick.

 Sekedar kuis buat kalian semua, perhatikan gambar ini...Apakah kalian seperti Sophie??? Cari tahu jawabannya sendiri :) 

Review yang telat dari deadline beberapa jam. Maafkan diriku ya sobat BBI :)