Friday, October 1, 2010

Cinta Haruskah Rumit



Pernah terpikir mengapa cinta kadang terlalu rumit untuk dimengerti? Saya sering berfikir tentang hal ini. Semakin saya pikirkan, maka semakin rumit jadinya.

Dua anak manusia ingin sakralkan cinta.

Cinta mengharuskan adanya pengorbanan, itu pasti. Apakah cinta pantas untuk dimengerti? Bukankah cinta hanya pantas untuk dirasakan? Betapa senangnya tatkala kita mengenal cinta dan merasakannya. Bahkan tatkala orang kita cintai tidak ada sekalipun, kita dapat merasakan cintanya.

Begitu juga dengan dua anak manusia yang rasakan cinta, hidup terasa indah karena ada yang mencintai dan dicintai. Langkah terasa ringan dan dunia serasa menjadi lebih ramah....benarkah?

Cinta, hal yang rumit untuk dimengerti.

Ketika dua anak manusia ingin mewujudkan sakralnya cinta, kadang mereka terhalang dengan pahitnya ucapan orangtua, sindiran saudara, bahkan tatapan sahabat. Berbagai alasan mereka kemukakan sebagai penghalang, bahkan terkadang tidak bisa diterima oleh logika.

Apa yang mereka pikirkan? Apakah mereka bisa merasakan dalamnya cinta dua anak manusia? Apa yang mereka pikirkan? Apakah mereka yang akan menentukan hidup mereka? Apa yang mereka pikirkan? Apakah hanya untuk kesenangan mereka saja dengan mengabaikan perasaan dua anak manusia?

Dua anak manusia ingin sakralkan cinta. Genggam erat tangan sahabat, cukup mendamaikan hati mereka yang tengah dilanda badai. Jangankan kata, tatapan mata-pun cukup untuk menentramkan jiwa mereka yang luka.

Mengapa orang sulit mengerti cinta? Jikalau saja mereka mau untuk merasakan hangatnya cinta. Mungkinkah mereka menghalangi dua anak manusia yang inginkan sakralkan cinta?

Segenggam cinta untuk orang yang tersayang, Allah bersama kita. @nick.

No comments:

Post a Comment