Monday, October 31, 2011




SWEET MISFORTUNE
Judul Indonesia  :    Cinta dalam Kue Ke(tidak)beruntungan 
Penulis                  :    Kevin Alan Milne
Penerjemah         :    Harisa Permatasari
Penerbit                :    Qanita
Cetakan                :    I, Juli 2011
Tebal                     :    456 hal


Some people are lucky in love...you aren’t one of them

Ketika memutuskan membaca Sweet Misfortune, saya berharap akan menemukan taburan pelajaran hidup seperti saat menikmakti buku Alan Milne sebelumnya yang berjudul The Nine Lessons. Membuka halaman pertama saya tersenyum mendapati kutipan di atas, “Some people are lucky in love, you aren’t one of them” dan spontan saya menjawab dalam hati, “Yes, you right,” dan membuat semakin bersemangat menapaki lembar demi lembar halamannya.

Mengikuti tokoh Sophie Jones, seorang perempuan yang sudah tidak lagi mengenal kata bahagia akibat berbagai peristiwa menyangkut hati yang ia lalui, mulai dari kehilangan orangtua pada ulang tahunnya yang kesembilan hingga dicampakkan oleh tunangannya. No more happiness, begitulah kira-kira, yang akhirnya membuat Sophie menjadi pribadi yang pesimis. Kepesimisannya ditumpahkan carikan-carikan kertas kue ke-tidak-beruntungan atau misfortune cookies yang (lazimnya ada di restoran Cina) yang dijual di toko cokelat miliknya, dan ternyata laku keras!

Awalnya saya tidak suka dengan tokoh Sophie yang pesimis, memandang kehidupan di balik tirai kesedihan. Namun ketika mencermati kisah hidup dan carikan-carikan kertas pada misfortune cookies yang merupakan luapan kesedihannya itulah yang membuat saya jusru mulai suka dengan sosok ini. Dan ternyata dia tidak seperti yang saya kira  :)

Garrett Black, bekas tunangan yang mencampakkannya begitu saja dan punya andil dalam semua penderitaan hidup Sophie, tiba-tiba muncul dan memohon untuk kembali padanya. Bisa ditebak, Sophie menolak mentah-mentah. Namun Garrett terus memohon sehingga akhirnya membuat Sophie mengajukan tantangan bahwa laki-laki itu harus membuktikan bahwa kebahagiaan sejati memang ada. Aneh?

“Dicari: Kebahagiaan. Hanya kebahagiaan yang bertahan lama. Bukan yang hanya bertahan sementara,” adalah penggalan iklan yang dipasang yang sedikit membuat saya tersenyum. Sosok laki-laki yang sangat disukai perempuan dan tidak butuh waktu lama untuk menyukai pria yang kembali kehidupan Sophie ini. Sikap dan perbuatan yang ia lakukan untuk menyakinkan Sophie bahwa kebahagian dalam hidup memang benar ada itulah yang membuat saya menyukai sosok ini, disamping untai kata-kata romantis yang bikin sebagian perempuan terbang (dan itu bukan saya pastinya). Sosok yang begitu spesial dan tidak tergantikan, sampai dalam buku ini Sophie berucap "...Lelaki sepertimu hanya datang satu kali saat bulan berwarna biru" (h.164) Bener khan. J

Novel bergenre romantic yang jadi pilihan bacaan saya kali ini…benar-benar membuat saya sering menganggukkan kepala Nyonya  said to my self, “bener juga ya,” sembari tersenyum dan bahkan terharu dan menangis saat membaca surat-surat yang ada dalam buku ini. Lebay…nggak juga ah, hanya saja ada bagian-bagian yang pass banget dengan kondisi kehidupan pribadi saat ini hehehe.

  Awalnya agak curiga juga dengan buku ini, jangan-jangan seperti chicken soup atau malah kata-katanya terlaluberbunga-bunga mengingat genrenya, atau kisah cinta yang bertele-tele… dan ternyata tidak saudara-saudara (kok jadi iklan ya). Buku ini cocok buat yang sedang galau..bingung dengan kisah cintanya, dan mereka yang suka Bahasanya yang ringan namun sarat dengan pesan-pesan kehidupan adalah salah satu nilai plusnya, dan realistis.
Kevin A. Milne memang piawai memasukkan pelajaran-pelajaran hidup dalam potongan-potongan tulisannya, dan justru itulah yang menjadikan buku ini lebih dari sekedar novel, 4 bintang buat buku ini. @nick.

 Sekedar kuis buat kalian semua, perhatikan gambar ini...Apakah kalian seperti Sophie??? Cari tahu jawabannya sendiri :) 

Review yang telat dari deadline beberapa jam. Maafkan diriku ya sobat BBI :)

No comments:

Post a Comment