
For God and Country: The Untold Story
Kisah Nyata Penderitaan Kapten Muslim U.S. Army di Penjara Guantanamo
(Penjara Khusus Teroris)
Penulis : James Yee
Penerjemah : Anik Soemarni
Penerbit: Dastan Book, Pustaka Zahra
NON FICTION
Yee mencintai Tuhan dan Amerika, namun salah satunya memenjarakannya.
Pelecehan terhadap kitab suci umat Islam kerap terjadi di Penjara Guantanamo. Polisi militer di penjara sering menggunakan lembaran Alquran untuk membersihkan lantai. Saya sering menemukan sobekan lembar Alquran di lantai.

Mereka tidak peduli pangkat saya kapten, lulusan West Point, akademi militer paling bergengsi di Amerika Serikat. Mereka tidak peduli agama saya melarang telanjang di hadapan orang. Mereka tidak peduli belum ada dakwaan resmi terhadap saya. Mereka tidak peduli istri dan anak-anak saya tidak mengetahui keberadaan saya. Mereka pun jelas tidak peduli kalau saya adalah warga Amerika yang setia dan, di atas segalanya, tidak bersalah.
***


Sarat dengan pengungkapan rahasia. (The Washington Post)
[Yee] mengatakan dalam bukunya bahwa otoritas militer secara sadar menciptakan atmosfer di mana para penjaga merasa bebas menyiksa para tahanan. (The New York Times)
Kisah pedih Yee yang ia sebut sebagai pelecehan terhadap keyakinan dan patriotismenya ini sunguh menggelisahkan... (USA Today)

Kapten James Yee, korban paranoid Washington. (Kompas)
James Yee. Berbagai tekanan diterima karena ras dan kepercayaannya. (Tempo)
Yee mendapat perlakuan layaknya tahanan lain di kamp yang terkenal dengan kekejaman para penjaganya itu... (Republika)
***
Kisah James Yee ini mengungkap bagaimana seorang lulusan West Point yang patriotik didakwa dengan dakwaan yang amat serius dan ditahan dalam sel isolasi—semua itu tanpa bukti apa pun.
James Yee dibesarkan di New Jersey dan—seperti ayah dan kakak-kakaknya—ingin mengabdi pada negaranya. Ia memutuskan untuk masuk US Army Chaplain Corps (Korps Ulama Angkatan Darat AS) sebagai salah seorang ulama Muslim pertama. Kisahnya ini dituturkan dengan amat memikat, menyuguhkan pandangan orang-dalam tentang

dulu hancur.

terhadap terorisme yang berlebihan dan tanpa aturan, yang menebar bahaya di mana-mana dan mengakibatkan seorang patriot Amerika sejati diperlakukan layaknya musuh. Bukannya mendapat penghargaan atas jasa-jasanya, Yee malah dihukum. Reputasi Amerika sebagai negara hukum yang adil ikut tercoreng bersamanya.
***
Seriusnya situasi yang dihadapi Yee amatlah jelas.(Guardian)
[Yee] harus menjalani penyidikan militer yang sarat dengan kecurigaan terhadap keyakinanya...(Publishers Weekly)
[Kisah ini] menunjukkan bahwa tiada seorang pun yang aman pada masa-masa paranoid ini. (The Australian)
Buku ini sungguh bertenaga, mengungkap bagaimana ketakutan dan kebodohan dapat mengarah kepada pelecehan terhadap keadilan. (The Associated Press)
Chaplain Yee, dipenjara karena keyakinannya. (Asian Week)

mengabdi di Angkatan Darat AS selama empat belas
tahun, termasuk tugas di Arab Saudi pasca-Perang Teluk I. Setelah memeluk Islam pada tahun 1991, ia belajar di Damaskus, Suriah selama empat tahun. Ia telah dua kali menunaikan ibadah haji ke Makkah. Kini ia tinggal di Olympia, Washington.
No comments:
Post a Comment